Senin, 26 Oktober 2009

Alat Pemalsu Keperawanan Menuai Kontroversi

Kairo, Sebuah alat pemalsu keperawanan yang dirancang khusus untuk mengelabui pria menuai banyak kontroversi. Alat buatan China yang ditujukan khusus bagi wanita yang sudah tidak perawan tapi ingin tampak seperti perawan itu pun diprotes oleh negara-negara Arab.Produk yang bernama Artificial Virginity Hymen itu dibuat oleh perusahaan Gigimo di China. Dengan harga 30 dolar AS, alat itu menjanjikan efek berhubungan seksual seperti layaknya saat berhubungan dengan seorang wanita perawan.
Alat itu juga diklaim untuk membantu para wanita yang sudah tidak perawan dan baru menikah untuk mengelabui suaminya agar dikira masih perawan.

Di dalam website alat tersebut disebutkan instruksi pemakaiannya, antara lain yaitu: 
1. Masukkan hymen (selaput dara) buatan ke dalam vagina secara perlahan
2. Ketika pasangan melakukan penetrasi, hymen buatan akan rusak dan kemudian mengeluarkan sedikit cairan yang mirip dengan darah
3. Tambahkan sedikit suara erangan, dan Anda pun akan terlihat seperti seorang perawan

Begitulah kira-kira instruksi yang disarankan oleh pembuat produk pada para wanita yang ingin dikira masih perawan oleh pasangannya.

Beredarnya alat yang banyak dipasarkan di Timur Tengah itu langsung memunculkan kontroversi. Para pengamat di negara yang masih tabu soal seks sebelum menikah itu mengkhawatirkan adanya penyimpangan seksual dengan dibuatnya alat tersebut.

Para konservatif dan pembuat undang-undang di Mesir pun langsung melarang peredaran alat tersebut, bahkan akan mengancam akan mengasingkan wanita di negerinya jika ketahuan menggunakan alat tersebut.

"Akan sangat memalukan jika alat tersebut sampai diimpor dan dipasarkan oleh negara yang beradab. Produk ini akan memicu seseorang melakukan hubungan seksual terlarang. Alat ini lebih banyak mendatangkan keburukan daripada kebaikan," ujar Sayed Askar, seorang anggota Egypt's Muslim Brotherhood seperti dikutip dari Glamour, Selasa (13/10/2009).

Meskipun sebagian orang percaya bahwa keluarnya darah dari selaput dara adalah pertanda seorang wanita perawan, namun hal itu tidak sepenuhnya benar. "Pendarahan bukan satu-satunya tanda untuk mengetahui wanita itu perawan atau tidak," ujar Heba Kotb, seorang pengamat wanita muslim di Mesir.



Oleh: dr Nurul Muzayyanah


  Sudah menjadi maklum, remaja memang sosok yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Kenapa?. Remaja masa pencarian jati diri yang mendorongnya mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, ingin tampil menonjol, dan diakui eksistensinya. Namun disisi lain remaja mengalami ketidakstabilan emosi sehingga mudah dipengaruhi teman dan mengutamakan solidaritas kelompok. Diusia remaja, akibat pengaruh hormonal, juga mengalami perubahan fisik yang cepat dan mendadak. Perubahan ini ditunjukkan dari perkembangan organ seksual menuju kesempurnaan fungsi serta tumbuhnya organ genetalia sekunder. Hal ini menjadikan remaja sangat dekat dengan permasalahan seputar seksual. Namun terbatasnya bekal yang dimiliki menjadikan remaja memang masih memerlukan perhatian dan pengarahan.

  Ketidakpekaan orang tua dan pendidik terhadap kondisi remaja menyebabkan remaja sering terjatuh pada kegiatan tuna sosial. Ditambah lagi keengganan dan kecanggungan remaja untuk bertanya pada orang yang tepat semakin menguatkan alasan kenapa remaja sering bersikap tidak tepat terhadap organ reproduksinya. Data menunjukkan dari remaja usia 12-18 tahun, 16% mendapat informasi seputar seks dari teman, 35% dari film porno, dan hanya 5% dari orang tua.
  

Potret Remaja di Usianya

Remaja dalam perkembangannya memerlukan lingkungan adaptip yang menciptakan kondisi yang nyaman untuk bertanya dan membentuk karakter bertanggung jawab terhadap dirinya. Ada kesan pada remaja, seks itu menyenangkan, puncak rasa kecintaan, yang serba membahagiakan sehingga tidak perlu ditakutkan. Berkembang pula opini seks adalah sesuatu yang menarik dan perlu dicoba (sexpectation).Terlebih lagi ketika remaja tumbuh dalam lingkungan mal-adaptif, akan mendorong terciptanya perilaku amoral yang merusak masa depan remaja. Dampak pergaulan bebas mengantarkan pada kegiatan menyimpang seperti seks bebas, tindak kriminal termasuk aborsi, narkoba, serta berkembangnya penyakit menular seksual (PMS). 

Beberapa penelitian menunjukkan, remaja putra maupun putri pernah berhubungan seksual. Di antara mereka yang kemudian hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Jakarta tahun 1984 menunjukkan 57,3 persen remaja putri yang hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Bali tahun 1989 menyebutkan, 50 persen wanita yang datang di suatu klinik untuk mendapatkan induksi haid berusia 15-20 tahun. Menurut Prof. Wimpie, induksi haid adalah nama lain untuk aborsi. Sebagai catatan, kejadian aborsi di Indonesia cukup tinggi yaitu 2,3 juta per tahun. “ Dan 20 persen di antaranya remaja,” kata Guru Besar FK Universitas Udayana, Bali ini.

  Penelitian di Bandung tahun 1991 menunjukkan dari pelajar SMP, 10,53 persen pernah melakukan ciuman bibir, 5,6 persen melakukan ciuman dalam, dan 3,86 persen pernah berhubungan seksual. Dari aspek medis, menurut Dr. Budi Martino L., SPOG, seks bebas memiliki banyak konsekwensi misalnya, penyakit menular seksual,(PMS), selain juga infeksi, infertilitas dan kanker. Tidak heranlah makin banyak kasus kehamilan pranikah, pengguguran kandungan, dan penyakit kelamin maupun penyakit menular seksual di kalangan remaja (termasuk HIV/AIDS).

  Di Denpasar sendiri, menurut guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, per November 2007, 441 wanita dari 4.041 orang dengan HIV/AIDS. Dari 441 wanita penderita HIV/AIDS ini terdiri dari pemakai narkoba suntik 33 orang, 120 pekerja seksual, 228 orang dari keluarga baik. Karena keadaan wanita penderita HIV/AIDS mengalami penurunan sistem kekebelan tubuh menyebabkan 20 kasus HIV/AIDS menyerang anak dan bayi yang dilahirkannya.

Tindakan remaja yang seringkali tanpa kendali menyebabkan bertambah panjangnya problem sosial yang dialaminya. Menurut WHO, di seluruh dunia, setiap tahun diperkirakan sekitar 40-60 juta ibu yang tidak menginginkan kehamilan melakukan aborsi. Setiap tahun diperkirakan 500.000 ibu mengalami kematian oleh kehamilan dan persalinan. Sekitar 30-50 % diantaranya meninggal akibat komplikasi abortus yang tidak aman dan 90 % terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia.


Dampak Seks Bebas terhadap Kesehatan Fisik dan Psikologis Remaja

  Pengetahuan remaja mengenai dampak seks bebas masih sangat rendah. Yang paling menonjol dari kegiatan seks bebas ini adalah meningkatnya angka kehamilan yang tidak diinginkan. Setiap tahun ada sekitar 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia dimana 20 persennya dilakukan remaja. Di Amerika, 1 dari 2 pernikahan berujung pada perceraian, 1 dari 2 anak hasil perzinahan, 75 % gadis mengandung di luar nikah, setiap hari terjadi 1,5 juta hubungan seks dengan pelacuran. Di Inggris 3 dari 4 anak hasil perzinahan, 1 dari 3 kehamilan berakhir dengan aborsi, dan sejak tahun 1996 penyakit syphillis meningkat hingga 486%. Di Perancis, penyakit gonorhoe meningkat 170% dalam jangka waktu satu tahun. Di negara liberal, pelacuran, homoseksual/ lesbian, incest, orgy, bistiability, merupakan hal yang lumrah bahkan menjadi industri yang menghasilkan keuntungan ratusan juta US dolar dan disyahkan oleh undang-undang. 

Lebih dari 200 wanita mati setiap hari disebabkan komplikasi pengguguran (aborsi) bayi secara tidak aman. Meskipun tindakan aborsi dilakukan oleh tenaga ahlipun masih menyisakan dampak yang membahayakan terhadap keselamatan jiwa ibu. Apalagi jika dilakukan oleh tenaga tidak profesional (unsafe abortion). 

Secara fisik tindakan aborsi ini memberikan dampak jangka pendek secara langsung berupa perdarahan, infeksi pasca aborsi, sepsis sampai kematian. Dampak jangka panjang berupa mengganggu kesuburan sampai terjadinya infertilitas.

Secara psikologis seks pra nikah memberikan dampak hilangnya harga diri, perasaan dihantui dosa, perasaan takut hamil, lemahnya ikatan kedua belah pihak yang menyebabkan kegagalan setelah menikah, serta penghinaan terhadap masyarakat.


Bagaiamana Remaja Bersikap?

  Hubungan seks di luar pernikahan menunjukkan tidak adanya rasa tanggung jawab dan memunculkan rentetan persoalan baru yang menyebabkan gangguan fisik dan psikososial manusia. Bahaya tindakan aborsi, menyebarnya penyakit menular seksual, rusaknya institusi pernikahan, serta ketidakjelasan garis keturunan. Kehidupan keluarga yang diwarnai nilai sekuleristik dan kebebasan hanya akan merusak tatanan keluarga dan melahirkan generasi yang terjauh dari sendi-sendi agama. 

Sebagaimana apa yang diperingatkan Alloh dalam surat An-Nur: 21:

”Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan. Barang siapa yang mengikuti langkah syetan, maka sesungguhnya dia (syetan) menyuruh perbuatan yang keji dan mungkar. Kalau bukan karena karunia Alloh dan Rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun diantara kamu bersih dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Alloh membersihkan siapa yang dikehendaki... (An-nuur (24):21) 

  Aktifitas seksual pada dasarnya adalah bagian dari naluri yang pemenuhannya sangat dipengaruhi stimulus dari luar tubuh manusia dan alam berfikirnya. Meminimalkan hal-hal yang merangsang, mengekang ledakan nafsu dan menguasainya. Masa remaja memang sangat memperhatikan masalah seksual. Banyak remaja yang menyukai bacaan porno, melihat film-film porno. Semakin bertambah jika mereka berhadapan dengan rangsangan seks seperti suara, pembicaran, tulisan, foto, sentuhan, dan lainnya. Hal ini akan mendorong remaja terjebak dengan kegiatan seks yang haram. 

Perawatan organ reproduksi tidak identik dengan pemanfaatan tanpa kendali. Sistem organ reproduksi dalam pertumbuhannya sebagaimana organ lainnya, memerlukan masa tertentu yang berkesinambungan sehingga mencapai petumbuhan maksimal. Disinilah letak pentingnya pendampingan orang tua dan pendidik untuk memberi pemahaman yang benar tentang pertumbuhan organ reproduksi. Pemahaman remaja berkaitan dengan organ reproduksinya tentunya ditanamkan sesuai dengan kadar kemampuan logika dan umur mereka. Dengan demikian remaja tidak akan cemas ketika menghadapi peristiwa haid pertama, melewati masa premenstrual syndrome dengan aman, memahami hukum fiqh terkait dengan haid serta peristiwa lain yang mengiringi masa pubertas remaja. 

Remaja juga harus bisa menjaga diri (isti’faaf). Hal ini mampu dilakukan pada remaja yang mempunyai kejelasan konsep hidup dalam menjalani hidupnya. Orang tua sejak usia dini harus menanamkan dasar yang kuat pada diri anak bahwa Alloh menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Jika konsep hidup yang benar telah tertanam maka remaja akan memahami jati dirinya, menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya, mengerti hubungan dirinya dengan lingkungaanya. Kualitas akhlak akan terus terpupuk dengan memahami batas-batas nilai, komitmen dengan tanggung jawab bersama dalam masyarakat. Remaja akan merasa damai di rumah yang terbangun dari keterbukaan, cinta kasih, saling memahami di antara sesama keluarga. Pengawasan dan bimbingan dari orang tua dan pendidik akan menghindarkan dari pergaulan bebas, komitmen terhadap aturan Alloh baik dalam aurot (pakaian), pergaulan antar lawan jenis, menghindari ikhtilath dan sebagainya. Bagaimana dengan anda? Walloohu a’lam bisshowab.... 

 

Disampaikan pada Talk Show ”Sex before married Asik Kali Yee .....” Oleh Unit Kemuslimahan Lembaga Dakwah kampus Universitas Kanjuruhan Malang (Makalah tersedia di www.halalsehat.com )

Pemateri adalah pengelola www.halalsehat.com situs Kehalalan Produk dan Kesehatan, serta pengasuh Rubrik Bunga (Bincang untuk wanita dan keluarga) Mitra 97 FM Kota Batu, setiap hari Kamis jam 09.00 WIB.


Jakarta, Keinginan untuk kembali menjadi perawan dengan cara operasi hymenoplasti makin marak terjadi di Indonesia. Untuk mendapatkannya, perempuan rela merogoh kocek jutaan rupiah agar alat intimnya bak perawan.

Seksolog Dr Wimpie Pangkahila mengatakan, sekarang ini memang banyak wanita ingin dioperasi atau memermak kembali selaput daranya. Alasannya macam-macam, ada yang ingin memuaskan suami, ada pula yang sengaja melakukanya supaya dianggap masih perawan ketika menikah.

Padahal, kata Wimpie, operasi tersebut tidak ada manfaatnya. Karena sangat jarang orang mengetahui seorang wanita itu perawan atau bukan. Kecuali dokter yang benar-benar ahli. Itu pun sangat sedikit.

"Seorang pria sangat sulit membedakan apakah pasangannya itu perawan atau bukan. Dan perawan tidaknya seseorang bukan ditentukan dari darah yang keluar saat hubungan intim," jelas Wimpie.

Ketidaktahuan masyarakat terhadap perawan atau tidaknya seorang wanita, lanjut Wimpie, membuat operasi selaput dara atau hymenoplasti sangat marak. Para wanita berupaya operasi alat vitalnya supaya bisa mengelabui pria yang akan menikahinya.

Pendapat senada diutarakan seksolog Dr Boyke Dian Nugraha. Menurutnya, banyaknya wanita yang ingin operasi selaput dara lantaran pria di Indonesia banyak yang menginginkan calon istrinya itu masih perawan.

Dari hasil survei yang dilakukan Dr Boyke, 2 tahun lalu, setidaknya 70-80 persen pria di Indonesia menginginkan calon istrinya masih gadis alias perawan. Nah, persepsi inilah yang membuat para wanita di Indonesia yang sebelumnya pernah melakukan hubungan seks khawatir jika menikah.

Tidak heran, banyak wanita kemudian memilih operasi selaput dara. Dengan operasi hymenoplasti, kata Boyke, otot-otot keperawanan menjadi kembali seperti semula. Kencang dan bisa mengeluarkan darah layaknya hubungan seks pertama.

"Alasan agar malam pertama tetap mengeluarkan darah itulah yang ditemukan pada sebagian besar pasien hymenoplasti," beber Boyke Dian Nugraha yang juga membuka praktik hymenoplasti.

Karena alasan tersebut, maka hymenoplasti banyak dilakukan oleh perempuan muda yang hendak menikah. Entah karena alasan apa selaput daranya rusak kemungkinan karena sudah terbiasa melakukan seks bebas, akibat trauma kecelakaan, atau korban perkosaan. Prinsipnya mereka ingin membahagiakan suami pada malam pertama dengan menunjukkan darah keperawanan.

Namun diakui Boyke, sekalipun dirinya membuka praktik hymenoplasti, pasien yang diterimanya kebanyakan remaja yang jadi korban perkosaan atau remaja yang ingin bertobat yang kemudian ingin menikah.

"Pasien yang datang ke tempat saya harus ditemani orangtua. Dan harus menyertai visum dari rumah sakit. Karena saya melakukan operasi hanya ingin membantu korban perkosaan dan remaja yang ingin merubah dirinya dari pergaulan bebas," jelasnya.

Boyke tidak menjelaskan secara detail berapa biaya yang harus dikeluarkan pasien untuk operasi selaput dara ini. Tapi menurut dia, besar kecilnya tarif tergantung kerusakan pada selaput dara. Untuk kerusakan ringan tarifnya sekitar Rp 3 juta. Untuk yang agak parah bertarif Rp 7 juta.

Dijelaskan Boyke, operasi hymenoplasti tetap akan diminati selagi persepsi pria di Indonesia tidak berubah, yakni menginginkan calon istrinya masih perawan. Namun dia mengaku, para dokter yang menangani operasi selaput dara di Indonesia sepakat tidak mau melayani pasien yang tidak didampingi orangtua.

Karena itu, kata Boyke, banyak wanita yang terjun dalam hubungan seks bebas memilih melakukan operasi di Singapura, sekalipun tarifnya jauh lebih mahal, yakni berkisar Rp 25 juta sampai Rp 30 juta.

Selain melakukan operasi, cara untuk bisa menjadi perawan lagi ternyata juga bisa dilakukan dengan cara menggunakan selaput dara palsu. Alat ini belakangan marak digunakan di Eropa, Asia, hingga ke Timur Tengah.

Salah satu merek selaput dara palsu itu adalah Cigimo. Selaput dara palsu buatan China tersebut diyakini bisa membuat vagina wanita layaknya perawan dan bisa mengeluarkan cairan seperti darah perawan. Alat itu sudah masuk ke Indonesia dengan cara diselundupkan.

Ketika ditanya tentang keberadaan alat tersebut, Dr Boyke mengaku terkejut. "Kok bisanya alat tersebut merekat di kemaluan wanita. Apa tidak bahaya buat kesehatan?" tanya Boyke.

Tapi yang jelas, ujar Boyke, jika alat itu masuk ke Indonesia akan laris terjual. Apalagi bila pria di Indonesia masih berpandangan, ingin istrinya seorang perawan saat dinikahi. "Wah bakal laris itu barang kalau di jual di Indonesia," tandasnya.

;;